Baca: Matius 14:1-12
"Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya." Matius 14:10-11
Yohanes pembaptis bukan hanya setia dan bersungguh-sungguh mengerjakan panggilannya sebagai pembuka jalan bagi Tuhan, ia juga rela mati demi Injil Kristus. Inilah harga yang harus dibayar sebagai hamba Tuhan pembawa berita kebenaran. Bukan hanya masuk penjara, tapi juga harus menghadapi kematian tragis, kepala dipenggal.
Ada banyak ujian yang harus dihadapi para pemberita Injil karena banyak orang tidak senang dengan berita Injil dan lebih suka hidup dalam kegelapan. Mereka benci mendengar nama Yesus. "Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." (Yohanes 3:19). Itulah sebabnya mereka melakukan segala cara untuk menghambat pemberitaan Injil dan tidak segan-segannya menganiaya, bahkan membunuh setiap hamba Tuhan. Mau tidak mau, sebagai pengikut Kristus kita memiliki resiko besar: mungkin kita akan diejek, dikucilkan dari pergaulan, atau bahkan kita dihukum dan dipenjarakan. Tetapi biarlah semua itu tidak menyurutkan langkah dan semangat kita melayani Tuhan dan memberitakan kabar keselamatan kepada dunia sebagaimana Yohanes pembaptis lakukan: setia mengerjakan tugasnya sampai mati. Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:10, 12).
Mari lakukan setiap tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan setia, karena Dia tidak pernah menutup mata terhadap perbuatan kita yang terkecil pun bagi kerajaanNya. Jangan sekali-kali mengharapkan pujian dan penghargaan manusia, karena pujian, hormat dan kemuliaan adalah milik Tuhan! Tuhan sedang mencari orang-orang yang rela mempersembahkan segenap hidup bagi Dia dan yang tidak berkompromi dengan dunia ini, seperti Yohanes pembaptis.
Adakah yang Ia cari tau itu ada pada kita? Selagi ada waktu, gunakan kesempatan yang ada!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2013 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar